Hai..sudah cukup lama niyh saya
tidak menambah koleksi artikel di blog ini lagi.
Setelah beberapa artikel yang
saya buat,membahas tentang RECEIVER
pay tv/tv berbayar,kali ini saya akan mencoba membahas tentang RECEIVER yang saya gunakan dalam menerima siaran tv
melalui satelit.Namun,artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang RECEIVER pay tv/tv
berlangganan,melainkan akan membahas salah satu RECEIVER FTA yang fungsi utamanya adalah untuk menerima siaran tv
melalui satelit secara FTA/GRATIS.
Artikel kali ini,saya akan
mencoba membahas panduan singkat penggunaan receiver Matrix Starlink V HD Ethernet atau
yang paling dikenal orang dengan nama receiver MSHDE.Artikel kali ini akan membahas KELEBIHAN DAN KEKURANGAN,CARA MENGKONFIGURASI RECEIVER DENGAN
POSITIONER,CARA MEMASUKKAN/MENG-INPUT BISSKEY DAN CARA/TRIK
MERUBAH/MEMODIFIKASI TRANSPONDER/FREKUENSI receiver MSHDE.
Receiver MSHDE ini sebenarnya sudah cukup lama saya pergunakan namun saya
tidak pernah mencoba membuat artikel yang bertopik tentang Review Receiver MSHDE dikarenakan selama mempergunakan receiver
MSHDE ini,bisa dikatakan saya hampir tidak pernah memaksimalkan fungsi dari
fitur-fitur yang ada pada receiver ini.
OK,tanpa perlu panjang kali lebar
lagi,mari kita mulai membahas tentang KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN dari receiver MSHDE
ini.
KELEBIHAN RECEIVER MATRIX
STARLINK V HD ETHERNET
Receiver MSHDE ini bisa dikatakan salah satu receiver buatan MATRIX yang
bentuknya cukup mungil/kecil namun dibalik bentuknya yang
mungil/kecil,tersimpan banyak fitur yang cukup menarik.Fitur-fitur inilah yang
menjadi kelebihan dari receiver ini.
Fitur-fitur yang dimiliki
receiver ini di antaranya adalah :
1. Support HD
Receiver ini
adalah salah satu receiver buatan/produksi dari MATRIX
PARABOLA yang sudah support HD
sehingga dapat digunakan untuk membuka channel-channel berformat HD yang ada di satelit.
Meskipun beberapa
orang mengatakan kualitas gambar yang dihasilkan receiver ini terkesan
buram,namun menurut saya kualitas gambar yang disajikan receiver ini terbilang
sangat baik terutama jika menggunakan kabel HDMI.Saat menggunakan kabel HDMI,kualitas gambar yang dihasilkan
receiver MSHDE ini terlihat lebih
natural apalagi jika channel yang ditonton sudah berformat HD.Gambar yang dihasilkan tidak terlalu CONTRAST sehingga mata tidak cepat lelah saat menonton TV.Berbeda jika anda menggunakan kabel RCA ( Kuning,Merah,Putih ),kualitas
gambar yang dihasilkan receiver MSHDE
saat menggunakan kabel RCA (
Kuning,Merah,Putih ) memang terkesan buram,sehingga saya tidak
merekomendasikan penggunaan kabel RCA (
Kuning,Merah,Putih ) pada receiver MSHDE
ini.
2. Support Audio AC3
Dari beberapa receiver
yang sudah saya review sebelumnya seperti receiver Matrix Garuda HD Biru atau receiver TOPAS type TS2-39,kedua receiver tersebut tidak support audio AC3 sehingga pada saat menyaksikan
channel yang berformat audio AC3,kedua
receiver tersebut akan menyajikan channel bisu.Berbeda dengan receiver MSHDE,receiver MSHDE ini dapat digunakan untuk menyaksikan channel-channel yang
berformat audio AC3 seperti channel DOG TV di satelit MEASAT 3 atau CCTV 4 HD
di satelit CHINASAT 6A.
3. Support Subtitles
Saat menyaksikan
channel-channel luar negeri di satelit lain,kita tentu akan kerepotan memahami
isi siaran tersebut dikarenakan bahasa yang digunakan channel tersebut.Namun ada beberapa channel luar negeri yang
menyediakan fitur subtitles bahasa Indonesia seperti channel Arirang di satelit Asiasat 7.Dengan menggunakan receiver MSHDE ini,kita dapat menampilkan atau memilih subtitles bahasa
Indonesia saat menyaksikan siaran dari channel Arirang di satelit Asiasat 7
tersebut.Untuk mempergunakan fitur subtitles ini tentu harus didukung oleh
channel /penyedia siaran karena tidak semua siaran luar negeri memiliki fitur
subtitles.
Apabila channel
yang ditonton menyediakan fitur subtitles,anda tinggal menekan tombol “SUB.T” ( tombol berwarna “ HIJAU” ) pada remote control kemudian
memilih bahasa subtitles yang disediakan oleh channel/penyedia siaran tersebut.
4. Tuner yang Peka
Receiver MSHDE ini memiliki tuner yang sangat
peka,sehingga receiver ini merupakan salah satu receiver pilihan saya saat
ingin mencari/berburu channel-channel FEED yang umumnya memiliki kualitas
signal yang lemah.Channel-channel FEED
ini biasanya ada di satelit Asiasat 5.
5. Fitur Multimedia
Receiver MSHDE ini
memiliki fitur multimedia yang cukup lengkap di antaranya : dapat memutar
film,dapat memutar file music ( MP3 ),dapat membuka file gambar/foto,dapat
bermain sekaligus mendownload game, IPTV dan YouTube.
6.Support Bisskey
Receiver MSHDE
ini dapat digunakan untuk membuka siaran yang di acak oleh BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) .Untuk membuka channel
yang diacak oleh BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) tentu
dibutuhkan password atau yang lebih
dikenal dengan Bisskey.
Untuk memasukkan Bisskey pada receiver MSHDE ini,kita cukup menekan tombol “MENU” kemudian menekan tombol “8” sebanyak 4 ( empat ) kali kemudian menekan tombol “BIRU” sebanyak 3 ( tiga ) kali (
sampai muncul kolom BISS pada sudut kanan atas layar ) pada remote control
untuk bisa masuk ke menu bisskey.
Untuk mengisi
bisskey,sorot/pilih kolom dengan menekan tombol “PR+/PR-” pada remote control kemudian tekan “OK”.Setelah menekan tombol “OK
akan muncul kolom untuk mengisi bisskey
Untuk mengisi bisskey (
keterangan gambar ) :
-
Pada kolom PENYEDIA
( kolom 1 ) diisi dengan transponder/frekuensi dari channel.
-
Pada kolom NO
( kolom 2 ) bisa dilangkahi atau diisi dengan angka 00-99.
-
Pada kolom KODE
( kolom 3 ) diisi dengan bisskey.
Jika dalam satu transponder/frekuensi diisi/terdapat 8 ( delapan ) channel yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) dan
setiap channel menggunakan bisskey yang sama,maka kedelapan channel yang diacak
BISS ( Basic Interoperable Scrambling System
) tersebut secara otomatis akan terbuka.Anda tidak perlu memasukkan satu
per satu bisskey dari channel-channel tersebut,sehingga mengurangi kemungkinan
terserang penyakit “JEMPOL BENGKAK”
gara-gara memasukkan/meng-input bisskey.
7. Memiliki Port USB
Receiver MSHDE ini sudah memiliki 2 port USB sehingga receiver ini dapat
dihubungkan dengan FLASHDISK/HARDDISK
sehingga dapat membaca sekaligus memutar file-file MULTIMEDIA ( Video,Musik & Foto ) yang tersimpan dalam FLASHDISK/HARDDISK.
8. Memiliki Fitur PVR ( Personal Video Recorder )
Receiver MSHDE ini dapat digunakan untuk merekam
siaran yang sedang ditonton.Untuk mempergunakan fitur ini,tentu anda harus
menyambung/menghubungkan FLASHDISK/HARDDISK
ke port USB yang tersedia pada
receiver kemudian menekan tombol “RECORD”
pada remote control.
Hasil rekaman
akan tersimpan pada folder PVR di
dalam FLASHDISK/HARDDISK dan
berformat TSV.Agar hasil rekaman
yang berformat TSV tersebut dapat dimainkan pada perangkat multimedia lain
seperti PC/LAPTOP maupun HP,tentu anda harus merubah file TSV tersebut menjadi format MP 4,AVI,atau 3 GP melalui PC/LAPTOP.Namun jika anda hanya ingin
mendengar audio dari hasil rekaman,agar ukuran file tidak terlalu besar anda
sebaiknya mengkonvert file rekaman tersebut menggunakan software convert video
yang banyak tersedia gratis di internet.
Fitur PVR ( Personal Video Recorder ) ini
sangat bermanfaat bagi anda yang ingin sekedar menambah koleksi lagu.Daripada
anda membuang kuota internet untuk mendownload lagu-lagu kesukaan anda,alangkah
baiknya jika anda duduk manis di depan TV
dan stay di channel-channel musik yang
ada di satelit kemudian menggunakan fitur PVR
( Personal Video Recorder ) yang ada pada receiver MSHDE ini.wkwkwkwkwkwkwkw…….
9. Memiliki Fitur Diseqc1.2
Fitur Diseqc 1.2
ini sangat bermanfaat bagi anda yang menggunakan actuator/positioner pada antena parabola.Anda cukup menghubungkan
positioner dengan receiver kemudian mengkonfigurasinya dengan benar sehingga
setiap kali berpindah satelit,anda tidak perlu repot-repot mencari remote positioner
agar antena mengarah ke satelit tujuan.
Untuk
mengkonfigurasi receiver dengan positioner,pastikan anda sudah menyambung kabel
pada port “RCV” pada positioner ke
port “LNB IN” pada receiver.Tekan “MENU” pada remote,pada menu “INSTALASI” tekan tombol “VOL +” kemudian masukkan password (
password standard 0000 ).Geser
kursor ke pilihan “PENGATURAN MOTOR”
kemudian tekan tombol “OK”/”VOL+” pada remote control.
Pada menu “PENGATURAN MOTOR”,pilih Pengaturan Motor : Diseqc1.2 kemudian
tekan “OK” pada remote control.
Pada menu Diseqc1.2,pilih posisi ( 0.0-64 ) untuk
menyimpan posisi satelit pada positioner kemudian pilih “SIMPAN”.
10. Support LAN
Receiver MSHDE ini memiliki satu port LAN
yang terletak di belakang receiver.Port LAN ini berfungsi untuk menyambungkan kabel LAN
dari router sehingga receiver ini bisa terhubung dengan koneksi internet untuk
membuka YouTube,IPTV atau CardSharing (
FLY ) dimana fitur-fitur ini (
YouTube,IPTV,CardSharing )terdapat pada receiver MSHDE.
11. Support Modem
Receiver MSHDE ini menggunakan chipset SUNPLUS dimana salah satu
kelebihan chipset ini dapat langsung
dihubungkan dengan beberapa type USB Modem.Anda cukup menghubungkan USB Modem melalui port USB yang ada pada receiver agar receiver dapat terhubung ke
internet.Salah satu type modem yang support dengan receiver MSHDE ini adalah modem HUAWEI
type E-173.
Saya sendiri tidak
pernah mencoba fitur ini karena saya tidak memiliki modem yang support dengan
receiver MSHDE ini.Selama
menggunakan receiver MSHDE ini,saya
hanya menggunakan router TP LINK MR-3420
+ modem HUAWEI type K3765 dan
menghubungkan router tersebut melalui port LAN
yang ada pada receiver untuk sekedar/sekali-sekali membuka fitur IPTV atau YouTube yang membutuhkan koneksi internet.
KEKURANGAN RECEIVER MATRIX STARLINK V HD ETHERNET
Setelah kita membahas kelebihan
dari receiver MSHDE ini,berikut saya
mencoba membahas kekurangan dari receiver MSHDE
ini.Dalam penjelasan dari KEKURANGAN
RECEIVER MSHDE ini saya sekaligus juga menjelaskan tentang CARA/TRIK MERUBAH/MEMODIFIKASI TRANSPONDER/FREKUENSI
PADA SATELIT.
OK,mari kita mulai membahas
tentang kekurangan-kekurangan yang ada pada receiver MSHDE ini.
Selama mempergunakan receiver MSHDE ini,bisa dikatakan receiver ini
hanya memiliki sangat sedikit kekurangan,diantaranya yaitu :
1. Over Heating / Cepat Panas
Receiver MSHDE ini memiliki dimensi ukuran yang
cukup mungil.Dengan dimensi ukuran yang cukup mungil ini tentu dapat menghemat
cukup banyak ruang/tempat untuk menyimpan/meletakkan receiver ini.Namun dengan
dimensi ukuran yang mungil membuat receiver ini akan cepat terasa panas saat
digunakan karena sirkulasi udara di dalam receiver sangat sempit,ditambah lagi
body/casing receiver MSHDE ini
terbuat dari bahan logam/stainless sehingga membuat receiver MSHDE ini semakin cepat terasa panas
saat digunakan.
Saat receiver MSHDE ini sudah sangat panas karena
pemakaian yang lama,receiver ini kadang mengalami error yang menyebabkan
receiver ini langsung restart dengan sendirinya atau terkadang semua tombol pada remote control maupun pada
receiver tidak berfungsi.Jika semua tombol pada remote control maupun pada
receiver tidak berfungsi karena error,sebaiknya anda melakukan “HARD RESET” dengan cara mematikan
receiver melalui tombol/sakelar “ON/OFF”
yang terletak di belakang receiver.
Untuk menghindari
error yang disebabkan karena over heating,anda sebaiknya mempergunakan kipas
untuk menjaga suhu receiver tetap dingin meskipun dipakai dalam jangka waktu
yang lama.Anda dapat mempergunakan kipas laptop yang banyak dijual di toko-toko
komputer dan meletakkan kipas laptop tersebut di bagian bawah receiver.
2. Daftar Bisskey yang Terbatas
Meskipun receiver MSHDE ini support dengan BISSKEY,namun jumlah BISSKEY yang dapat dimasukkan ke dalam
receiver ini sangat terbatas.Dalam menu BISSKEY,receiver
ini hanya dapat menerima sampai 60 (
enam puluh ) transponder/frekuensi yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ),itu berarti jika ada 61
transponder/frekuensi yang diacak dengan
BISS ( Basic Interoperable Scrambling System
),maka anda hanya bisa membuka sebanyak 60 transponder/frekuensi saja,sehingga 1 transponder/frekuensi yang lain harus anda buang jauh-jauh dari
daftar channel pada receiver MSHDE
anda.
3. Tidak Mendukung Multi Bisskey
Selain dari jumlah
bisskey yang dapat dimasukkan ke receiver ini terbatas,receiver ini juga tidak
mendukung multi bisskey sehingga jika dalam satu transponder/frekuensi terdapat
2 channel atau lebih yang memiliki bisskey yang berbeda,maka hanya ada satu
channel saja yang bisa terbuka.
Untuk mengatasi
masalah ini,anda anda harus “MEMANIPULASI”
receiver agar receiver membaca/menganggap setiap channel yang ada pada transponder/frekuensi tersebut seolah-olah menggunakan
transponder/frekuensi yang berbeda.Untuk “MEMANIPULASI”
pembacaan transponder/frekuensi receiver,maka anda harus dan wajib mengubah/memodifikasi
transpoder/frekuensi tersebut.
Cara/trik mengubah/memodifikasi transpoder/frekuensi
sebagai berikut :
Untuk memudahkan
penjelasan pada bagian ini,saya ambil contoh
transponder 3920 H 30000 dan channel yang akan diedit/dimodifikasi adalah
channel A,B,dan C.
1.
Scan ulang frekuensi/transponder 3920 H 30000,setelah discan akan muncul
channel A,B,dan C.
2.
Pada daftar channel,hapus dahulu channel B dan C
dengan menekan tombol “BIRU” pada
remote control kemudian tandai channel B dan C kemudian tekan tombol “HIJAU” pada remote control dan
masukkan password ( password standard 0000
)untuk menghapus channel.Tujuan dari menghapus channel ini adalah untuk
memudahkan atau tidak membuat bingung.
3. Setelah channel B dan C dihapus,masuk ke MENU==>INSTALASI==>DAFTAR
TRANSPONDER kemudian edit transponder/frekuensi 3920 H 30000 tadi menjadi 5920
H 30000.
4. Setelah transponder/frekuensi 3920 H 30000 tadi diedit menjadi 5920 H 30000,buat transponder/frekuensi
baru 3917 H 30000 dan scan ulang
frekuensi tersebut.
5. Setelah transponder/frekuensi 3917 H 30000 di scan,maka akan muncul
channel A,B,dan C.
6.
Ulangi langkah nomor 2,hapus dahulu channel A
dan C.
7. Setelah channel A dan C dihapus,ulangi langkah nomor
3,yaitu masuk ke MENU==>INSTALASI==>DAFTAR
TRANSPONDER kemudian edit transponder/frekuensi 3917 H 30000 menjadi 5917 H
30000.
8. Setelah transponder/frekuensi 3917 H 30000 tadi diedit menjadi 5917 H 30000,buat kembali transponder
baru dengan transponder/frekuensi 3923 H
30000 dan scan ulang frekuensi tersebut.
9. Setelah transponder/frekuensi 3923 H 30000 di scan,maka akan muncul
channel A,B dan C.Ulangi kembali
langkah nomor 2 namun channel yang
dihapus adalah channel A dan B.
10.
Setelah
channel A dan B pada
transponder 3923 H 30000 selesai
dihapus,masuk kembali ke MENU==>INSTALASI==>DAFTAR
TRANSPONDER kemudian edit transponder/frekuensi 5920 H 30000 menjadi 3920 H
30000 dan transponder/frekuensi 5917
H 30000 menjadi 3917 H 30000.
11. Sekarang channel A,B dan C sudah memiliki transponder/frekuensi yang berbeda (
channel A 3920 H 30000,channel B 3917 H 30000 dan channel C 3923 H 30000 ).
12. Masukkan bisskey channel A,B dan C sesuai dengan transponder/frekuensi baru tersebut.
Itulah tadi cara/trik
memasukkan bisskey yang berbeda pada transponder yang sama,namun karena setiap
transponder/frekuensi hanya dapat dikurangi atau ditambah maksimal 4 ( empat ) digit dari
transponder/frekuensi aslinya,maka cara/trik tersebut hanya dapat dilakukan
jika pada transponder/frekuensi tersebut hanya memiliki maksimal 3 ( tiga ) channel yang memiliki
bisskey yang berbeda.Nah,bagaimana jika dalam satu transponder/frekuensi
memiliki 6 ( enam ) atau lebih channel
yang memiliki bisskey berbeda ??Jika dalam satu
transponder/frekuensi memiliki 6 ( enam
) atau lebih channel yang memiliki bisskey berbeda ( sebagai contoh pada
satelit THAICOM ),maka anda harus
membuat “SATELIT BARU”.Karena kata
kuncinya adalah,”MEMANIPULASI RECEIVER
SAAT MEMBACA TRANSPONDER/FREKUENSI” maka setiap anda membuat “SATELIT BARU” anda harus dan wajib
mengubah settingan “Frekuensi LNB”.Tujuan
mengubah Frekuensi LNB” adalah agar
setiap channel memiliki transponder/frekuensi yang berbeda sehingga bisskey
masing-masing channel tidak saling mengganggu/tabrakan.
Setelah anda
membuat “SATELIT BARU”,masuk ke MENU==>INSTALASI==>MASUKKAN
PASSWORD ( password standard 0000
)==>PENGATURAN
ANTENA.
Pada menu “PENGATURAN ANTENA”,isi parameter
sebagai berikut :
Satelit : Satelit Baru ( nama satelit yang telah dibuat )
Tipe LNB : C Band atau Ku Band ( pilih salah satu )
Frekuensi LNB : Jika anda memilih C Band,pilih frekuensi 5750
Jika anda memilih Ku Band,pilih salah satu frekuensi yang ada
Setelah semua
settingan parameter telah selesai di ubah,tekan tombol “BIRU” pada remote control untuk memulai melakukan “BLIND SCAN”.
Setelah selesai
melakukan “BLIND SCAN”,maka channel –channel
yang akan muncul adalah channel-channel dari satelit yang sesuai dengan arah
antena anda,namun tentunya transponder/frekuensi dari masing-masing channel
akan berubah/bertambah besar dari transponder/frekuensi aslinya sesuai dengan
settingan “FREKUENSI LNB” yang
digunakan.
Untuk memasukkan
bisskey,anda harus kembali merubah/memodifikasi transponder/frekuensi
masing-masing channel dengan cara yang sudah saya jelaskan sebelumnya.Yang
perlu diingat adalah merubah/memodifikasi transponder/satelit hanya bisa
berkurang/bertambah maksimal 4 ( empat )
digit dari transponder/frekuensi aslinya ( meskipun frekuensi asli
berubah/bertambah besar karena pengaruh settingan dari “FREKUENSI LNB” ),sehingga masing-masing satelit hanya bisa diisi
dengan 3 ( tiga ) channel yang
memiliki bisskey berbeda sehingga jika dalam satu transponder/frekuensi
terdapat 9 channel yang memiliki
bisskey berbeda,anda harus kembali membuat “SATELIT
BARU” tentunya dengan settingan “FREKUENSI
LNB” yang berbeda di masing-masing satelit.
Berikut adalah
gambar channel BRIGHT TV di satelit THAICOM C Band yang transponder/frekuensi
aslinya adalah 3881 H 30000 namun
karena settingan “FREKUENSI LNB”-nya
adalah 9750 ( type LNB adalah KU Band ),maka transponder/frekuensi-nya
berubah menjadi 11022 H 30000.
Meskipun anda bisa
merubah/memodifikasi transponder/frekuensi dari channel yang memiliki bisskey
berbeda,namun yang perlu diingat adalah keterbatasan dari receiver MSHDE yang hanya bisa menerima 60 ( enam puluh ) transponder/frekuensi
yang diacak BISS ( Basic Interoperable
Scrambling System ) dan sampai artikel ini saya buat,saya belum menemukan
cara/trik untuk menambah lebih dari 60 ( enam puluh ) transponder/frekuensi
yang diacak BISS ( Basic Interoperable
Scrambling System ).Mungkin satu-satunya cara untuk menambah hingga lebih
dari 60 ( enam puluh ) transponder/frekuensi yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System )adalah
dengan mengganti receiver yang menggunakan chipset ALI….wkwkwkwkwkwkwkwkwk….
Itulah tadi uraian singkat yang
ternyata menjadi panjang dari PANDUAN
PENGGUNAAN RECEIVER MATRIX STARLINK V HD ETHERNET mulai dari KELEBIHAN DAN KEKURANGAN,CARA
MENGKONFIGURASI RECEIVER DENGAN POSITIONER,CARA MEMASUKKAN/MENG-INPUT BISSKEY
DAN CARA/TRIK MERUBAH/MEMODIFIKASI TRANSPONDER/FREKUENSI.
Untuk penggunaan fitur-fitur yang
lain,belum bisa saya jelaskan panjang kali lebar karena semua fitur-fitur yang
ada pada receiver MSHDE ini belum
saya maksimalkan ( dengan alasan satu
dan lain hal ) dan tentunya jika saya jelaskan penggunaan fitur-fitur yang lain
maka artikel ini tentu akan semakin panjang.
Semoga artikel yang saya buat kali
ini bisa bermanfaat tentunya terutama bagi para pengguna receiver Matrix Starlink V HD Ethernet.
Terima kasih.
1 comment:
good job gan
Solder uap
Post a Comment