Translate

Sunday 31 January 2016

Panduan Singkat Penggunaan Receiver Matrix Starlink V HD Ethernet

Hai..sudah cukup lama niyh saya tidak menambah koleksi artikel di blog ini lagi.
Setelah beberapa artikel yang saya buat,membahas tentang RECEIVER pay tv/tv berbayar,kali ini saya akan mencoba membahas tentang RECEIVER  yang saya gunakan dalam menerima siaran tv melalui satelit.Namun,artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang RECEIVER pay tv/tv berlangganan,melainkan akan membahas salah satu RECEIVER FTA yang fungsi utamanya adalah untuk menerima siaran tv melalui satelit secara FTA/GRATIS.

Artikel kali ini,saya akan mencoba membahas panduan singkat penggunaan receiver Matrix Starlink V HD Ethernet atau  yang paling dikenal orang dengan nama receiver MSHDE.Artikel kali ini akan membahas KELEBIHAN DAN KEKURANGAN,CARA MENGKONFIGURASI RECEIVER DENGAN POSITIONER,CARA MEMASUKKAN/MENG-INPUT BISSKEY DAN CARA/TRIK MERUBAH/MEMODIFIKASI TRANSPONDER/FREKUENSI receiver MSHDE.




Receiver MSHDE ini sebenarnya sudah cukup lama saya pergunakan namun saya tidak pernah mencoba membuat artikel yang bertopik tentang Review Receiver MSHDE dikarenakan selama mempergunakan receiver MSHDE ini,bisa dikatakan saya hampir tidak pernah memaksimalkan fungsi dari fitur-fitur yang ada pada receiver ini. 

OK,tanpa perlu panjang kali lebar lagi,mari kita mulai membahas tentang KELEBIHAN DAN KEKURANGAN dari receiver MSHDE ini.

KELEBIHAN RECEIVER MATRIX  STARLINK V HD ETHERNET
Receiver MSHDE ini bisa dikatakan salah satu receiver buatan MATRIX yang bentuknya cukup mungil/kecil namun dibalik bentuknya yang mungil/kecil,tersimpan banyak fitur yang cukup menarik.Fitur-fitur inilah yang menjadi kelebihan dari receiver ini.
Fitur-fitur yang dimiliki receiver ini di antaranya adalah :

1. Support HD 


Receiver ini adalah salah satu receiver buatan/produksi  dari MATRIX PARABOLA yang sudah support HD sehingga dapat digunakan untuk membuka channel-channel berformat HD yang ada di satelit.
Meskipun beberapa orang mengatakan kualitas gambar yang dihasilkan receiver ini terkesan buram,namun menurut saya kualitas gambar yang disajikan receiver ini terbilang sangat baik terutama jika menggunakan kabel HDMI.Saat menggunakan kabel HDMI,kualitas gambar yang dihasilkan receiver MSHDE ini terlihat lebih natural apalagi jika channel yang ditonton sudah berformat HD.Gambar yang dihasilkan tidak terlalu CONTRAST sehingga mata tidak cepat lelah saat menonton TV.Berbeda jika anda menggunakan kabel RCA ( Kuning,Merah,Putih ),kualitas gambar yang dihasilkan receiver MSHDE saat menggunakan kabel RCA ( Kuning,Merah,Putih ) memang terkesan buram,sehingga saya tidak merekomendasikan penggunaan kabel RCA ( Kuning,Merah,Putih ) pada receiver MSHDE ini.

2. Support Audio AC3



Dari beberapa receiver yang sudah saya review sebelumnya seperti receiver Matrix Garuda HD Biru atau receiver TOPAS type TS2-39,kedua receiver tersebut tidak support audio AC3 sehingga pada saat menyaksikan channel yang berformat audio AC3,kedua receiver tersebut akan menyajikan channel bisu.Berbeda dengan receiver MSHDE,receiver MSHDE ini dapat digunakan untuk menyaksikan channel-channel yang berformat audio AC3 seperti channel DOG TV di satelit MEASAT 3 atau CCTV 4 HD di satelit CHINASAT 6A.

3. Support Subtitles

Saat menyaksikan channel-channel luar negeri di satelit lain,kita tentu akan kerepotan memahami isi siaran tersebut dikarenakan bahasa yang digunakan channel tersebut.Namun  ada beberapa channel luar negeri yang menyediakan fitur subtitles bahasa Indonesia seperti channel Arirang di satelit Asiasat 7.Dengan menggunakan receiver MSHDE ini,kita dapat menampilkan atau memilih subtitles bahasa Indonesia saat menyaksikan siaran dari channel Arirang di satelit Asiasat 7 tersebut.Untuk mempergunakan fitur subtitles ini tentu harus didukung oleh channel /penyedia siaran karena tidak semua siaran luar negeri memiliki fitur subtitles.
Apabila channel yang ditonton menyediakan fitur subtitles,anda tinggal menekan tombol “SUB.T” ( tombol berwarna “ HIJAU” ) pada remote control kemudian memilih bahasa subtitles yang disediakan oleh channel/penyedia siaran tersebut.

4. Tuner yang Peka


Receiver MSHDE ini memiliki tuner yang sangat peka,sehingga receiver ini merupakan salah satu receiver pilihan saya saat ingin mencari/berburu  channel-channel FEED yang umumnya memiliki kualitas signal yang lemah.Channel-channel FEED ini  biasanya ada di satelit Asiasat 5.

5. Fitur Multimedia 


Receiver MSHDE ini memiliki fitur multimedia yang cukup lengkap di antaranya : dapat memutar film,dapat memutar file music ( MP3 ),dapat membuka file gambar/foto,dapat bermain sekaligus mendownload game, IPTV dan YouTube.


6.Support Bisskey


Receiver MSHDE ini dapat digunakan untuk membuka siaran yang di acak oleh BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) .Untuk membuka channel yang diacak oleh BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) tentu dibutuhkan password atau yang lebih dikenal dengan Bisskey.
Untuk memasukkan Bisskey pada receiver MSHDE ini,kita cukup menekan tombol “MENU” kemudian menekan tombol “8” sebanyak 4  ( empat ) kali kemudian menekan tombol “BIRU” sebanyak 3 ( tiga ) kali ( sampai muncul kolom BISS pada sudut kanan atas layar ) pada remote control untuk bisa masuk ke menu bisskey.




Untuk mengisi bisskey,sorot/pilih kolom dengan menekan tombol “PR+/PR-” pada remote control kemudian tekan “OK”.Setelah menekan tombol “OK akan muncul kolom untuk mengisi bisskey






Untuk mengisi bisskey ( keterangan gambar ) :

-          Pada kolom PENYEDIA ( kolom 1 ) diisi dengan transponder/frekuensi dari channel.
-          Pada kolom NO ( kolom 2 ) bisa dilangkahi atau diisi dengan angka 00-99.
-          Pada kolom KODE ( kolom 3 ) diisi dengan bisskey.


Jika dalam satu transponder/frekuensi diisi/terdapat 8 ( delapan ) channel yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) dan setiap channel menggunakan bisskey yang sama,maka kedelapan channel yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) tersebut secara otomatis akan terbuka.Anda tidak perlu memasukkan satu per satu bisskey dari channel-channel tersebut,sehingga mengurangi kemungkinan terserang penyakit “JEMPOL BENGKAK” gara-gara memasukkan/meng-input bisskey.

7. Memiliki Port USB


Receiver MSHDE ini sudah memiliki 2 port USB sehingga receiver ini dapat dihubungkan dengan FLASHDISK/HARDDISK sehingga dapat membaca sekaligus memutar file-file MULTIMEDIA ( Video,Musik & Foto ) yang tersimpan dalam FLASHDISK/HARDDISK.

8. Memiliki Fitur PVR ( Personal Video Recorder )

Receiver MSHDE ini dapat digunakan untuk merekam siaran yang sedang ditonton.Untuk mempergunakan fitur ini,tentu anda harus menyambung/menghubungkan FLASHDISK/HARDDISK ke port USB yang tersedia pada receiver kemudian menekan tombol “RECORD” pada remote control.
Hasil rekaman akan tersimpan pada folder PVR di dalam FLASHDISK/HARDDISK dan berformat TSV.Agar hasil rekaman yang berformat TSV tersebut dapat dimainkan pada perangkat multimedia lain seperti PC/LAPTOP maupun HP,tentu anda harus merubah file TSV tersebut menjadi format MP 4,AVI,atau 3 GP melalui PC/LAPTOP.Namun jika anda hanya ingin mendengar audio dari hasil rekaman,agar ukuran file tidak terlalu besar anda sebaiknya mengkonvert file rekaman tersebut menggunakan software convert video yang banyak tersedia gratis di internet.
Fitur PVR ( Personal Video Recorder ) ini sangat bermanfaat bagi anda yang ingin sekedar menambah koleksi lagu.Daripada anda membuang kuota internet untuk mendownload lagu-lagu kesukaan anda,alangkah baiknya jika anda duduk manis di depan TV dan stay di channel-channel musik  yang ada di satelit kemudian menggunakan fitur PVR ( Personal Video Recorder ) yang ada pada receiver MSHDE ini.wkwkwkwkwkwkwkw…….

9. Memiliki Fitur Diseqc1.2


Fitur Diseqc 1.2 ini sangat bermanfaat bagi anda yang menggunakan actuator/positioner  pada antena parabola.Anda cukup menghubungkan positioner dengan receiver kemudian mengkonfigurasinya dengan benar sehingga setiap kali berpindah satelit,anda tidak perlu repot-repot mencari remote positioner  agar antena mengarah ke satelit tujuan.
Untuk mengkonfigurasi receiver dengan positioner,pastikan anda sudah menyambung kabel pada port “RCV” pada positioner ke port “LNB IN” pada receiver.Tekan “MENU” pada remote,pada menu “INSTALASI” tekan tombol “VOL +” kemudian masukkan password ( password standard 0000 ).Geser kursor ke pilihan “PENGATURAN MOTOR” kemudian tekan tombol “OK”/”VOL+”  pada remote control.





Pada menu “PENGATURAN MOTOR”,pilih Pengaturan Motor : Diseqc1.2 kemudian tekan “OK” pada remote control.




Pada menu Diseqc1.2,pilih posisi ( 0.0-64 ) untuk menyimpan posisi satelit pada positioner kemudian pilih “SIMPAN”.





10. Support LAN


Receiver MSHDE ini memiliki satu port LAN  yang terletak di belakang receiver.Port LAN ini berfungsi untuk menyambungkan kabel  LAN dari router sehingga receiver ini bisa terhubung dengan koneksi internet untuk membuka YouTube,IPTV atau CardSharing ( FLY ) dimana fitur-fitur ini ( YouTube,IPTV,CardSharing )terdapat pada receiver MSHDE.

11. Support Modem


Receiver MSHDE ini menggunakan chipset SUNPLUS dimana salah satu kelebihan  chipset ini dapat langsung dihubungkan dengan beberapa type  USB Modem.Anda cukup menghubungkan USB Modem  melalui port USB yang ada pada receiver agar receiver dapat terhubung ke internet.Salah satu type modem yang support dengan receiver MSHDE ini adalah modem  HUAWEI type E-173.
Saya sendiri tidak pernah mencoba fitur ini karena saya tidak memiliki modem yang support dengan receiver MSHDE ini.Selama menggunakan receiver MSHDE ini,saya hanya menggunakan router TP LINK MR-3420 + modem HUAWEI type K3765 dan menghubungkan router tersebut melalui port LAN yang ada pada receiver untuk sekedar/sekali-sekali membuka fitur IPTV atau YouTube yang membutuhkan koneksi internet.


KEKURANGAN RECEIVER MATRIX STARLINK V HD ETHERNET

Setelah kita membahas kelebihan dari receiver MSHDE ini,berikut saya mencoba membahas kekurangan dari receiver MSHDE ini.Dalam penjelasan dari KEKURANGAN RECEIVER MSHDE ini saya sekaligus juga menjelaskan tentang CARA/TRIK  MERUBAH/MEMODIFIKASI TRANSPONDER/FREKUENSI PADA SATELIT.
OK,mari kita mulai membahas tentang kekurangan-kekurangan yang ada pada receiver MSHDE ini.
Selama mempergunakan receiver MSHDE ini,bisa dikatakan receiver ini hanya memiliki sangat sedikit kekurangan,diantaranya yaitu :

1. Over Heating / Cepat Panas
 
Receiver MSHDE ini memiliki dimensi ukuran yang cukup mungil.Dengan dimensi ukuran yang cukup mungil ini tentu dapat menghemat cukup banyak ruang/tempat untuk menyimpan/meletakkan receiver ini.Namun dengan dimensi ukuran yang mungil membuat receiver ini akan cepat terasa panas saat digunakan karena sirkulasi udara di dalam receiver sangat sempit,ditambah lagi body/casing receiver MSHDE ini terbuat dari bahan logam/stainless sehingga membuat receiver MSHDE ini semakin cepat terasa panas saat digunakan.
Saat receiver MSHDE ini sudah sangat panas karena pemakaian yang lama,receiver ini kadang mengalami error yang menyebabkan receiver ini langsung restart dengan sendirinya atau terkadang  semua tombol pada remote control maupun pada receiver tidak berfungsi.Jika semua tombol pada remote control maupun pada receiver tidak berfungsi karena error,sebaiknya anda melakukan “HARD RESET” dengan cara mematikan receiver melalui tombol/sakelar “ON/OFF” yang terletak di belakang receiver.
Untuk menghindari error yang disebabkan karena over heating,anda sebaiknya mempergunakan kipas untuk menjaga suhu receiver tetap dingin meskipun dipakai dalam jangka waktu yang lama.Anda dapat mempergunakan kipas laptop yang banyak dijual di toko-toko komputer dan meletakkan kipas laptop tersebut di bagian bawah receiver.

2. Daftar Bisskey yang Terbatas


Meskipun receiver MSHDE ini support dengan BISSKEY,namun jumlah BISSKEY yang dapat dimasukkan ke dalam receiver ini sangat terbatas.Dalam menu BISSKEY,receiver ini hanya dapat menerima sampai 60 ( enam puluh ) transponder/frekuensi yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ),itu berarti jika ada 61 transponder/frekuensi  yang diacak dengan BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ),maka anda hanya bisa membuka sebanyak 60 transponder/frekuensi  saja,sehingga 1 transponder/frekuensi  yang lain harus anda buang jauh-jauh dari daftar channel pada receiver MSHDE anda.


3. Tidak Mendukung Multi Bisskey

Selain dari jumlah bisskey yang dapat dimasukkan ke receiver ini terbatas,receiver ini juga tidak mendukung multi bisskey sehingga jika dalam satu transponder/frekuensi terdapat 2 channel atau lebih yang memiliki bisskey yang berbeda,maka hanya ada satu channel saja yang bisa terbuka.
Untuk mengatasi masalah ini,anda anda harus “MEMANIPULASI” receiver agar receiver membaca/menganggap setiap channel yang ada pada  transponder/frekuensi tersebut seolah-olah menggunakan transponder/frekuensi yang berbeda.Untuk “MEMANIPULASI” pembacaan transponder/frekuensi receiver,maka anda harus dan wajib mengubah/memodifikasi transpoder/frekuensi tersebut.

Cara/trik  mengubah/memodifikasi transpoder/frekuensi sebagai berikut :

Untuk memudahkan penjelasan pada bagian ini,saya ambil contoh transponder 3920 H 30000 dan channel yang akan diedit/dimodifikasi adalah channel A,B,dan C.


1.       Scan ulang frekuensi/transponder 3920 H 30000,setelah discan akan muncul channel A,B,dan C.
2.    Pada daftar channel,hapus dahulu channel B dan C dengan menekan tombol “BIRU” pada remote control kemudian tandai channel B dan C kemudian tekan tombol “HIJAU” pada remote control dan masukkan password ( password standard 0000 )untuk menghapus channel.Tujuan dari menghapus channel ini adalah untuk memudahkan atau tidak membuat bingung.
3. Setelah channel B dan C dihapus,masuk ke MENU==>INSTALASI==>DAFTAR TRANSPONDER kemudian edit transponder/frekuensi 3920 H 30000 tadi menjadi 5920 H 30000.
4. Setelah transponder/frekuensi 3920 H 30000 tadi diedit menjadi 5920 H 30000,buat transponder/frekuensi baru 3917 H 30000 dan scan ulang frekuensi tersebut.
5.     Setelah transponder/frekuensi 3917 H 30000 di scan,maka akan muncul channel A,B,dan C.
6.     Ulangi langkah nomor 2,hapus dahulu channel A dan C.
7. Setelah channel A dan C dihapus,ulangi langkah nomor 3,yaitu masuk ke MENU==>INSTALASI==>DAFTAR TRANSPONDER kemudian edit transponder/frekuensi 3917 H 30000 menjadi 5917 H 30000.
8.   Setelah transponder/frekuensi 3917 H 30000 tadi diedit menjadi 5917 H 30000,buat kembali transponder baru dengan transponder/frekuensi 3923 H 30000 dan scan ulang frekuensi tersebut.
9.  Setelah transponder/frekuensi 3923 H 30000 di scan,maka akan muncul channel A,B dan C.Ulangi kembali langkah nomor 2 namun channel yang dihapus adalah channel A dan B.
10. Setelah  channel A dan B pada transponder 3923 H 30000 selesai dihapus,masuk kembali ke MENU==>INSTALASI==>DAFTAR TRANSPONDER kemudian edit transponder/frekuensi 5920 H 30000 menjadi 3920 H 30000 dan transponder/frekuensi 5917 H 30000 menjadi 3917 H 30000.
11. Sekarang channel A,B dan C sudah memiliki transponder/frekuensi yang berbeda ( channel A 3920 H 30000,channel B 3917 H 30000 dan channel C 3923 H 30000 ).
12.  Masukkan bisskey channel A,B dan C sesuai dengan transponder/frekuensi baru tersebut.


Itulah tadi cara/trik memasukkan bisskey yang berbeda pada transponder yang sama,namun karena setiap transponder/frekuensi hanya dapat dikurangi atau ditambah maksimal 4 ( empat ) digit dari transponder/frekuensi aslinya,maka cara/trik tersebut hanya dapat dilakukan jika pada transponder/frekuensi tersebut hanya memiliki maksimal 3 ( tiga ) channel yang memiliki bisskey yang berbeda.Nah,bagaimana jika dalam satu transponder/frekuensi memiliki 6 ( enam ) atau lebih channel yang memiliki bisskey berbeda ??Jika dalam satu transponder/frekuensi memiliki 6 ( enam ) atau lebih channel yang memiliki bisskey berbeda ( sebagai contoh pada satelit THAICOM ),maka anda harus membuat “SATELIT BARU”.Karena kata kuncinya adalah,”MEMANIPULASI RECEIVER SAAT MEMBACA TRANSPONDER/FREKUENSI” maka setiap anda membuat “SATELIT BARU” anda harus dan wajib mengubah settingan “Frekuensi LNB”.Tujuan mengubah Frekuensi LNB” adalah agar setiap channel memiliki transponder/frekuensi yang berbeda sehingga bisskey masing-masing channel tidak saling mengganggu/tabrakan.  

Setelah anda membuat “SATELIT BARU”,masuk ke MENU==>INSTALASI==>MASUKKAN PASSWORD ( password standard 0000 )==>PENGATURAN ANTENA




Pada menu “PENGATURAN ANTENA”,isi parameter sebagai berikut : 
Satelit                 : Satelit Baru ( nama satelit yang telah dibuat )

            Tipe LNB           : C Band atau Ku Band ( pilih salah satu )
            Frekuensi  LNB : Jika anda memilih C Band,pilih frekuensi 5750
                                                      Jika anda memilih Ku Band,pilih salah satu frekuensi yang ada










Setelah semua settingan parameter telah selesai di ubah,tekan tombol “BIRU” pada remote control untuk memulai melakukan “BLIND SCAN”.
Setelah selesai melakukan “BLIND SCAN”,maka channel –channel yang akan muncul adalah channel-channel dari satelit yang sesuai dengan arah antena anda,namun tentunya transponder/frekuensi dari masing-masing channel akan berubah/bertambah besar dari transponder/frekuensi aslinya sesuai dengan settingan “FREKUENSI LNB” yang digunakan.

Untuk memasukkan bisskey,anda harus kembali merubah/memodifikasi transponder/frekuensi masing-masing channel dengan cara yang sudah saya jelaskan sebelumnya.Yang perlu diingat adalah merubah/memodifikasi transponder/satelit hanya bisa berkurang/bertambah maksimal 4 ( empat ) digit dari transponder/frekuensi aslinya ( meskipun frekuensi asli berubah/bertambah besar karena pengaruh settingan dari “FREKUENSI LNB” ),sehingga masing-masing satelit hanya bisa diisi dengan 3 ( tiga ) channel yang memiliki bisskey berbeda sehingga jika dalam satu transponder/frekuensi terdapat 9 channel yang memiliki bisskey berbeda,anda harus kembali membuat “SATELIT BARU” tentunya dengan settingan “FREKUENSI LNB” yang berbeda di masing-masing satelit.

Berikut adalah gambar channel BRIGHT TV di satelit THAICOM C Band yang transponder/frekuensi aslinya adalah 3881 H 30000 namun karena settingan “FREKUENSI LNB”-nya adalah 9750 ( type LNB adalah KU Band ),maka transponder/frekuensi-nya berubah menjadi 11022 H 30000.



 
Meskipun anda bisa merubah/memodifikasi transponder/frekuensi dari channel yang memiliki bisskey berbeda,namun yang perlu diingat adalah keterbatasan dari receiver MSHDE yang hanya bisa menerima 60 ( enam puluh ) transponder/frekuensi yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ) dan sampai artikel ini saya buat,saya belum menemukan cara/trik  untuk menambah lebih dari 60 ( enam puluh ) transponder/frekuensi yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System ).Mungkin satu-satunya cara untuk menambah hingga lebih dari 60 ( enam puluh )  transponder/frekuensi yang diacak BISS ( Basic Interoperable Scrambling System )adalah dengan mengganti receiver yang menggunakan chipset ALI….wkwkwkwkwkwkwkwkwk….

Itulah tadi uraian singkat yang ternyata menjadi panjang dari PANDUAN PENGGUNAAN RECEIVER MATRIX STARLINK V HD ETHERNET mulai dari KELEBIHAN DAN KEKURANGAN,CARA MENGKONFIGURASI RECEIVER DENGAN POSITIONER,CARA MEMASUKKAN/MENG-INPUT BISSKEY DAN CARA/TRIK MERUBAH/MEMODIFIKASI TRANSPONDER/FREKUENSI.
Untuk penggunaan fitur-fitur yang lain,belum bisa saya jelaskan panjang kali lebar karena semua fitur-fitur yang ada pada receiver MSHDE ini belum saya maksimalkan  ( dengan alasan satu dan lain hal ) dan tentunya jika saya jelaskan penggunaan fitur-fitur yang lain maka artikel ini tentu akan semakin panjang.
Semoga artikel yang saya buat kali ini bisa bermanfaat tentunya terutama bagi para pengguna receiver Matrix Starlink V HD Ethernet.

Terima kasih.